Listrik
Ilmu pengetahuan tentang listrik bermula dari pengamatan yang dilakukan
oleh Thales dari Miletus pada tahun 600 SM, bahwa batu ambar yang
digosok dengan kain berbulu dapat menarik potongan jerami yang ada
didekatnya.
Pengatahuan tentang magnetisme kembali kepada pengamatan bahwa batu-batuan yang terdapat secara alami (yakni, magnetik) akan menarik besi. Kedua ilmu pengetahuan ini berkembang agak terpisah sampai tahun 1820, ketika Hans Christian Oersted (1777 – 1851) mengamati hubungan antara keduanya, bahwa arus listrik di dalam sebuah kawat dapat mempengaruhi sebuah jarum kompas magnetik. Ilmu pengetahuan baru mengenai elektromagnetisme dikembangkan lebih jauh oleh banyak peneliti, dan salah seorang yang paling penting diantaranya adalah Michael Faraday (1791 – 1867). James Clerk Maxwell (1831 – 1879) merumuskan hukum-hukum elektromagnetisme di dalam bentuk yang kita kenal seperti sekarang.
Pengatahuan tentang magnetisme kembali kepada pengamatan bahwa batu-batuan yang terdapat secara alami (yakni, magnetik) akan menarik besi. Kedua ilmu pengetahuan ini berkembang agak terpisah sampai tahun 1820, ketika Hans Christian Oersted (1777 – 1851) mengamati hubungan antara keduanya, bahwa arus listrik di dalam sebuah kawat dapat mempengaruhi sebuah jarum kompas magnetik. Ilmu pengetahuan baru mengenai elektromagnetisme dikembangkan lebih jauh oleh banyak peneliti, dan salah seorang yang paling penting diantaranya adalah Michael Faraday (1791 – 1867). James Clerk Maxwell (1831 – 1879) merumuskan hukum-hukum elektromagnetisme di dalam bentuk yang kita kenal seperti sekarang.
- Listrik statis (listrik tidak mengalir) adalah listrik yang tidak
mengalir dan perpindahan arusnya terbatas. Listrik statis atau
elektrostatiska merupakan bagian dari ilmu listrik yang mempelajari
sifat -sifat muatan listrik. Dari pelajaran listrik statis, kita dapat
mengetahui bahwa elektron adalah muatan listrik negatif yang mudah
berpindah melalui bahan konduktor serta sulit berpindah melalui bahan
isolator. Namun demikian, pemanfaatan listrik lebih banyak berkaitan
dengan muatan listrik yang bergerak (listrik dinamis), seperti
pemanfaatan listrik dalam kehidupan seharai- hari, baik di rumah, di
kantor, di perusahaan, maupun di industri kecil dan besar. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa contoh gejala listrik statik, misalnya :
• Sisir atau penggaris yang digosok-gosokkan pada rambut yang kering atau kain wol akan menarik potongan kertas kecil. Lihat gambar!
• Sisir atau penggaris yang digosok-gosokkan pada rambut yang kering atau kain wol akan menarik potongan kertas kecil. Lihat gambar!
- Listrik Dinamis
Perkembangan teknik kelistrikan sampai tahun 1800, terutama yang
mencakup produksi muatan statis masih dihasilkan oleh alat- alat yang
relatif besar sehingga kurang praktis dalam penggunaannya. Di alam
sendiri terjadi pertunjukan kelistrikan yang sangat hebat, yaitu kilat.
Kenyataan bahwa kilat adalah fenomena kelistrikan baru dipahami ketika
pada tahun 1752, Franklin dengan eksperimen layangannya yang tekenal
menunjukkan bahwa kilat merupakan percikan listrik raksasa. Akhirnya,
pada tahun 1800, suatu peristiwa yang sangat penting secara praktis
terjadi, yaitu ketika Alessandro Volta membuat batrai listrik yang dapat
menghasilkan aliran muatan listrik tetap (arus listrik). Penemuan ini
membuka era baru yang mengubah peradaban kita karena teknologi saat ini
bertumpu pada arus listrik.
Listrik dinamis (listrik mengalir) adalah listrik yang mengalir. Sumber
arus listrik yang dapat menghasilkan beda potensial yang dapat
menyebabkan listrik dapat mengalir.
Perbedaan Listrik Statis dan Dinamis
Beberapa hal yang membedakan fenomena listrik dinamis dan listrik statis dapat kita rangkum sebagai berikut.
Pertama, aliran (perpindahan) elektron secara kontinyu pada listrik dinamis tidak terjadi pada listrik statis. Hal ini terjadi karena elektron- elektron pada konduktor (yang menjadi penghantar) memang sangat mudah berpindah. Sedangkan perpindahan elektron pada listrik statis terjadi karena gesekan atau gosokan (pada beberapa kasus juga karena induksi) serta tidak mengalir kontinyu.
Kedua, listrik dinamis hanya terjadi dengan penghantar konduktor. Sementara isolator berfungsi untuk mencegah manusia tersengat listrik dinamisnya.
Ketiga, listrik dinamis terdiri atas arus searah dan bolak balik.
Keempat, parameter parameter listrik dinamis dapat diukur dengan alat ukur yang baku. Sementara pada listrik statis susah diukur, misalnya sulit mengukur arus, tegangan, hambatan, dan daya listrik pada penggaris plastik yang menarik serpihan kertas.
Pertama, aliran (perpindahan) elektron secara kontinyu pada listrik dinamis tidak terjadi pada listrik statis. Hal ini terjadi karena elektron- elektron pada konduktor (yang menjadi penghantar) memang sangat mudah berpindah. Sedangkan perpindahan elektron pada listrik statis terjadi karena gesekan atau gosokan (pada beberapa kasus juga karena induksi) serta tidak mengalir kontinyu.
Kedua, listrik dinamis hanya terjadi dengan penghantar konduktor. Sementara isolator berfungsi untuk mencegah manusia tersengat listrik dinamisnya.
Ketiga, listrik dinamis terdiri atas arus searah dan bolak balik.
Keempat, parameter parameter listrik dinamis dapat diukur dengan alat ukur yang baku. Sementara pada listrik statis susah diukur, misalnya sulit mengukur arus, tegangan, hambatan, dan daya listrik pada penggaris plastik yang menarik serpihan kertas.
0 komentar:
Posting Komentar